Perbatasan dalam Studi Hubungan Internasional

  • Jan 15, 2019
  • /
  • Artikel
  • /
  • Admin
  • 41645

Tulisan Dikirim oleh: Niki Sayekti

Editor: Randhi Satria

Pendahuluan
Dalam pembahasan sebelumnya, telah diulas terkait pentingnya pengakuan dari negara lain sebagai salah satu syarat berdirinya negara. Namun, selain pengakuan dari negara lain, wilayah menjadi salah satu unsur krusial yang tentunya harus ada dari negara yang berdaulat. Wilayah suatu negara sendiri ditentukan oleh-oleh batas-batas tertentu, baik di darat, laut, maupun udara. Perbatasan tersebut menjadi penting bagi negara selain sebagai batas/penanda luas wilayah suatu negara, tetapi juga menyangkut banyak aspek lain dalam kehidupan bernegara seperti masalah ekonomi, sosial-budaya, keamanan, dan identitas/harga diri bangsa.

Pembahasan

Sebelum membahas terkait pentingnya perbatasan bagi kehidupan bernegara, pengertian dari perbatasan itu sendiri perlu untuk dipahami. Menurut beberapa pakar hukum internasional yaitu Green NA Maryan, Shaw Malcolm, JG Starke, dan Burhan Tsani, perbatasan negara diartikan sebagai batas terluar wilayah dari suatu negara berupa garis imajiner yang memisahkan wilayah negara satu dengan lainnya baik di darat, laut, maupun udara dimana perbatasan tersebut dapat dikategorikan dalam dua terminologi yaitu “Border Zone” (zona perbatasan) dan “Customs Free Zone” (zona bebas kepabeanan). (Seran, John Bernando). Oleh karena daerah perbatasan tersebut bersinggungan langsung dengan wilayah negara lain, hal tersebut tentu membuat wilayah perbatasan memainkan peran yang penting terkait hubungan ke luar suatu negara, akan tetapi juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam hubungan ke dalam (urusan dalam negeri sendiri). Adapun pentingnya peran perbatasan dalam kehidupan bernegara dapat diuraikan dari beberapa aspek sebagai berikut:

1. Aspek Politik dan Keamanan
Secara politik, sebagaimana telah disinggung sebelumnya, wilayah perbatasan yang jelas tentunya merupakan hal yang wajib dipenuhi sebagai syarat terbentuknya suatu negara. Dengan penentuan batas wilayah yang jelas, suatu negara tentunya akan dapat mengetahui jangkauan wilayah dimana negara dapat mengenakan kekuasaannya yang bebas dari campur tangan dari negara luar karena wilayah tersebut merupakan daerah kedaulatannya. Disamping itu, karena berbatasan langsung dengan wilayah negara lain, wilayah perbatasan juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam keamanan suatu negara. Kasus-kasus sengketa perbatasan antar negara sangatlah banyak di temui dalam hubungan internasional dimana salah satu contoh kasus yang paling rumit adalah kasus sengketa Laut China Selatan yang melibatkan Tiongkok dan beberapa negara ASEAN yaitu Vietnam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Klaim yang tumpang tindih dari negara-negara tersebut atas batas wilayah di Laut China Selatan serta tidak adanya kesepahaman antara negara yang berselisih menjadi penyebab berlarut-larutnya sengketa tersebut. Akibatnya tentu membuat negara-negara yang terlibat sengketa menjadi harus lebih waspada terhadap keamanan negaranya. Tiongkok dan Vietnam seringkali berselisih paham dan menyebabkan hubungan keduanya menjadi panas karena beberapa kali kapal dari Tiongkok memasuki perairan dan membangun pulau-pulau buatan di teritori sengketa yang juga diklaim oleh Vietnam. Tiongkok juga menjadi ancaman bagi Indonesia dimana klaimnya atas Laut China Selatan sampai menyentuh wilayah perairan Natuna milik Indonesia. Contoh lainnya yaitu upaya TNI AL Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim Wilayah Laut Republik Indonesia (RI) – Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) – Australia dalam upaya mengatasi masalah klaim batas wilayah, perompakan, pembajakan, illegal entry, penyelundupan narkoba, dan lain-lain. Contoh lainnya lagi yang juga banyak menjadi perbincangan yaitu upaya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam membangun pagar pembatas di wilayah perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko untuk membendung arus kedatangan imigran, penyelundupan narkoba, dan terorisme yang dianggap sebagai ancaman untuk Amerika Serikat.

Ilustrasi Tembok Pembatas yang Ingin Dibangun oleh Donald Trump di Perbatasan Amerika Serikat - Meksiko

Image: http://jacobanglais.over-blog.com/article-terminales-topic-3-spaces-and-exchanges-114853958.html

2. Aspek Ekonomi dan Kesejahteraan
Batas wilayah juga memainkan peran penting dalam mengamankan kepentingan ekonomi suatu negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Kepentingan ekonomi yang dimaksud disini sebagai contoh adalah Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki suatu negara. Dengan batas negara yang sudah jelas, tentunya negara luar tidak berhak untuk mengambil kekayaan alam/SDA dari wilayah negara lain. Masih mengambil contoh dari kasus sengketa Laut China Selatan, dapat dilihat bahwa negara-negara yang terlibat tersebut selain ingin melindungi teritori negaranya juga ingin mengamankan kepentingan ekonominya di Laut China Selatan. Adapun salah satu alasan kuat negara-negara tersebut memperebutkan wilayah Laut China Selatan yaitu karena perairan tersebut disinyalir memiliki sumber cadangan minyak dan sumber daya ikan yang melimpah.Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam sengketa ini, Indonesia sendiri berusaha untuk mengamankan wilayah perairan Natuna, yang kaya akan sumber minyak, dari klaim dan ancaman Tiongkok. Contoh lain yaitu upaya TNI AL, yang juga bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam menjaga wilayah laut. Selain untuk menjaga daerah kedaulatan Indonesia, TNI AL juga mengamankan perbatasan laut tentunya dalam rangka melindungi sumber daya ikan Indonesia dari oknum-oknum pencuri ikan.

Ilustrasi Sengketa Perbatasan di Perairan Laut China Selatan

Image: https://athrillingshow.wordpress.com/2015/05/05/territorial-disputes-in-the-south-china-sea/

3. Aspek Sosial-Budaya
Selain dari segi politik keamanan dan ekonomi, batas wilayah juga berperan dalam aspek sosial dan budaya. Sebagai daerah terluar dari suatu negara, tentunya wilayah perbatasan dapat dinilai sebagai refleksi di negara tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyatakan bahwa wilayah perbatasan menunjukkan kebanggaan dan wajah bangsa Indonesia. Batas wilayah tersebut berperan dalam menjaga dan mempertahankan budaya dan identitas nasional suatu bangsa. Untuk mempertahankan identitas nasional dan kepercayaan rakyat di daerah perbatasan, pemerintah suatu negara sudah seharusnya memberikan perhatian yang cukup untuk daerah perbatasan. Di era pemerintahan presiden Joko Widodo, perhatian tersebut dilaksanakan dengan renovasi atau pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang salah satunya yaitu di perbatasan Indonesia dan Timor Leste di wilayah Motaain, NTT. Dengan dibangunnya PLBN tersebut menjadi jauh lebih baik dan megah tentunya akan menimbulkan rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia pada pribadi masyarakat di perbatasan sana. Seiring dengan tumbuhnya rasa kebanggaan tersebut tentunya semangat nasionalisme yang ada pada rakyat di daerah perbatasan akan tetap kuat.

Analogi Sederhana Perbatasan
Sebagai contoh dan analogi sederhana, pentingnya perbatasan ini dapat dilihat dan dipahami dalam kehidupan sehari-hari yaitu bertetangga. Dalam hubungan bertetangga, antara rumah satu dan rumah lainnya pastinya terdapat batas-batas wilayah yang jelas dan sudah ditentukan. Batas wilayah antar rumah satu dan yang lain tersebut dapat ditandai dengan adanya pagar, pohon, sumur, ataupun hal lainnya sebagai patokan. Sebagai contoh apabila terdapat pohon mangga di wilayah pekarangan rumah A, tentu saja hak milik dan hak untuk memanen mangga tersebut adalah milik rumah A. Rumah B ataupun yang lainnya tidak boleh mengambil ataupun memanen mangga dari pohon tersebut secara sepihak karena pohon mangga tersebut berada di pekarangan/kedaulatan rumah A, dan begitu pula sebaliknya. Dalam kehidupan bertetangga pun sering ditemui adanya konflik atau sengketa terkait batas lahan/tanah dimana terdapat klaim yang saling tumpang tindih antara satu rumah dengan rumah lainnya. Upaya penyelesaian sengketa tersebut pun bisa beragam mulai dari perundingan dan mediasi, pengaduan atau pelaporan ke Kantor Pertanahan ataupun sampai ke tingkat pengadilan. Sama halnya dengan kasus sengketa antar negara dimana apabila tidak tercapai kesepahaman, negara dapat membawa kasus sengketa tersebut ke Mahkamah Internasional. Apabila proses penyelesaian sengketa tidak menemukan titik temu, maka potensi terjadinya konflik fisik antar kedua belah pihak bisa meningkat atau dengan kata lain bisa saja terjadi perang antar Negara terkait batas wilayah.

Simak video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=_nLPsFeSw4Y

Kesimpulan
Dari pembahasan singkat diatas, dapat disimpulkan bahwa selain menjadi salah satu unsur utama bagi berdirinya sebuah negara yang berdaulat, perbatasan negara juga memainkan peran yang sangat penting dalam bernegara. Peran tersebut meliputi beberapa aspek antara lain aspek politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian dan perlakuaan yang cukup bagi daerah-daerah perbatasan karena pada dasarnya daerah-daerah perbatasan tersebut merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu negara.

Bahan Bacaan

________. “Laut yang Disengketakan: Konflik dan Diplomasi di Laut.” VOA News. Web. 04 Jan 2019. <https://projects.voanews.com/south-china-sea/indonesian/>
________. “TNI AL Amankan Perbatasan Wilayah Laut antara Indonesia-Timor Leste dan Australia.” Maritim News. 01 Mar 2017. Web. 04 Jan 2019.<http://maritimnews.com/2017/03/tni-al-amankan-perbatasan-wilayah-laut-antara-indonesia-timor-leste-dan-australia/>
Azzura, Nur Siti. “Presiden Jokowi: Wilayah Perbatasan Cerminan Wajah Indonesia.” Merdeka. 28 Des 2016. Web. 04 Jan 2019. <https://www.merdeka.com/uang/presiden-jokowi-wilayah-perbatasan-cerminan-wajah-indonesia.html>
Hakim, Syaiful. “KKP-TNI Bekerja Sama Amankan Wilayah Laut.” Antara News. 01 Des 2014. Web. 04 Jan 2019. <https://www.antaranews.com/berita/467059/kkp-tni-bekerja-sama-amankan-wilayah-laut>
Satria, Randhi. “Pentingnya Pengakuan Sebagai Negara Berdaulat.” Unify News. 17 Agst 2018. 04 Jan 2019. https://www.hubunganinternasional.id/main/blog/3?title=Pentingnya+Pengkuan+Sebagai+Negara+Berdaulat
Seran, John Bernando. “Perbatasan Wilayah Menurut Hukum Internasional.” Tribun News. 07 Maret 2012. Web. 04 Jan 2019. <http://kupang.tribunnews.com/2012/03/07/perbatasan-wilayah-menurut-hukum-international>
Worrall, Simon. “Building Wall May Have Allowed Civilization to Flourish.” National Geographic. 05 Okt 2018. Web. 04 Jan 2019.https://www.nationalgeographic.com/science/2018/10/wall-mexico-trump-book-talk-news/


About The Author

Comments